Ga Ada yang GA MUNGKIN

Skenario 1
Adit : "To, abis lulus SMA lo mau lanjut ke mana?"
Tito : "Insya Allah gue mau lanjut ambil kedokteran di PTN yang ada di Bandung. Lo sendiri?"
Adit : "Ohh gue sendiri sih maunya teknik industri di PTN yang ada di Semarang, tapi kayanya ga mungkin."
Tito : "Loh..kenapa ga? Coba aja lagi. Ga ada salahnya ko."
Adit : "Gue ga yakin aja, 'kan itu jurusan favorit, apalagi kedokteran, To."
Tito : "Gue tetep yakin dengan pilihan ini. Insya Allah kalo ikhtiar semua terjadi."

Sekenario 2
Arum : "Duh..mati deh gue, gue belum ngumpulin tugas ke Bu Dedeh."
Rida : "Yaa..kumpulin lah, daripada lo nanti ga ada nilai."
Arum : "Yahh..lo tau sendiri Bu Dedeh orangnya gimana. Killer bo.."
Rida : "Bismillah, coba aja dulu. Kalo lo dimarahin yaa paling - paling pasang tampang melas aja."

Setelah baca dua skenario tadi, kira - kira ada hubungan ga dengan yang mau kita bahas sekarang? Pasti ada dong :)
Skenario 1, Adit ga yakin akan pilihannya setelah lulus SMA nanti sedangkan Tito yakin akan pilihannya dengan modal ikhtiar. Kalo skenario 2, Arum udah ketakutan duluan karena belum ngumpulin tugas ke guru yang terkenal "killer" di sekolahnya, tapi Rida malah nyuruh ngumpulin tugasnya segera biar nilainya Arum ga kosong karena ga ngumpulin tugas.

Dari skenario 1 kita bisa lihat akan keyakinan Tito dengan pilihannya setelah lulus SMA nanti, karena menurutnya itulah yang dia inginkan dan dia yakini bahwa di akan sukses menjadi dokter kelak. Karena menentukan untuk masa depan harus diperhitungkan konsekuensi dan risiko yang akan kita hadapi kelak. Tito yakin akan pilihannya karena dia sudah tau bahwa menjadi anak kedokteran penuh dengan materi hafalan, waktu bermain yang tidak terlalu banyak dan menjunjung tinggi arti tanggung jawab. Dan potensi Tito adalah kuat di materi hafalan bukan di materi perhitungan. Dengan bermodal ikhtiar dan man jadda wa jadda dia yakin bisa sukses menjadi seorang dokter.

Lain lagi dengan skenario 2. Kita bisa lihat dari kasusnya Arum yang telat ngumoulin tugas ke gurunya. Dia pun udah punya pikiran jelek jika dia ngumpulin tugasnya ke bu Dede. Ibaratnya, kalo Arum ngumpulin tugas, dia bakal kena omel (dulu) sama bu Dedeh tapi sisi baiknya nilai dia ga akan kosong. Tapi, kalo Arum ga ngumpulin tugas, dia mungkin ga akan kena omel bu Dedeh tapi nilai dia akan kosong dan itu berpengaruh dengan nilainya di rapot, dan kalo nilainya ada yang kosong, kemungkinan dia untuk remedial dan ada tugas tambahan lebih besar. Jadi, mending mana? Mending ngumpulin kan? Dan ternyata setelah Arum coba ngumpulin tugas ke bu Dedeh yang ada tugas dia tetap diterima dan dia hanya di nasihati sama bu Dedeh. Ga diomelin lhooo.

Nah..jadi.kesimpulannya adalah sebelum kita melakukan sesuatu kita harus yakin dengan pilihan kita. Jangan ada pikiran buruk dulu karena kita ga tau apa yang terjadi selanjutnya, seperti contoh kasusnya Arum, dia sudah punya pikiran jelek tentang bu Dedeh, tapi ternyata yang dia alami adalah kebalikannya dan malah lebih memuaskan. Hidup itu penuh dengan pilihan dan jangan sampai pilihan kita itu malah membuat buruk kondisi kita karena kita sudah mempunyai pikiran buruk dulu sebelumnya.

So, be confident for your choise and you must sure for your dream !!! Keep moving forward !!!
Syukron. Hamdalah.

Comments

Popular Posts