Pencuri Hati Idaman

Sudah 30 menit aku menduduki kursi peserta dalam acara seminar yang diadakan di aula kampus. Lama sekali, pikirku. Entah aku yang terlalu cepat datang, atau memang jadwalnya yang 'ngaret'. Untuk mensibukkan diri, aku mengobrol dengan temanku, Tia dan sesekali membalas Blackberry Messengger yang masuk. Akhirnya, acara seminar pun dimulai.

Setelah dilalui oleh pembukaan dan berbagai sambutan dari para petinggi kampus dan ketua panitia, tibalah acara intinya. Semua terdiam, menanti narasumber dan moderator naik ke atas panggung.

"Wah, kak Yudhis yang jadi moderatornya." Tia setengah berteriak. Aku mengalihkan pandanganku setelah asyik bermain dengan handphone. Kak Yudhis yang terkenal pendiam menjadi moderator? Pikiranku mengatakan, 'aah gak mungkin, orang pendiam macam dia jadi moderator.' Memang, dia terkenal dengan segudang prestasi di bidang akademik, tapi apa bisa menjadi seorang moderator?

Tapi, semua 'celaan' tadi runtuh seketika saat kak Yudhis mulai melancarkan aksinya. Penggunaan bahasanya, nada bicara mampu mengimbangi narasumber yang sedang memberi materi. Di sela-sela narasumber memberi materi, terdapat banyak pertanyaan pintar yang meluncur begitu saja dari kak Yudhis. Ah, aku malu dibuatnya. Malu akan semua celaan yang ku lontarkan tadi.

"Gea, muka lo merah. Lo suka sama dia?" Tia yang melihatku aneh. Aku tidak bisa menjawab karena terlalu sibuk terkesima dengan pembawaan kak Yudhis. Ah. Pencuri Hati Idamanku.

Comments

  1. Kak Yudhisss... ada yang nge-fans niih.. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts